Jumat, 29 Oktober 2010

Cakcuk, Kaos Oblong Khas Surabaya

kaos kata-kata khas Surabaya
Dari nama merek dagangnya saja unik, khas kata-kata Surabaya. Nama mereknya adalah CakCuk. kata-kata kota kita. Ya nama yang unik sekali. Cak adalah nama sebutan untuk pria dewasa dalam bahasa Surabaya.  Sedangkan Cuk merupakan umpatan kotor dalam bahasa surabaya Cakcuk, walaupun ungkapan kotor kata "cuk" sering sekali di jadikan bahasa sehari-hari pemuda Surabaya. Namun ada juga yang menggunakan kata Cuk sebagai singkatan. Sinkatan katadari Cerdas Ulet dan Kreatif. Wah ada-ada saja!

Apabila anda pergi berwisata ke Bali, banyak orang yang berwisata belanja ke Jogger. Walaupun hanya kaos oblong namun banyak yang mencarinya. Cakcuk dapat juga anda jadikan rujukan sebagai tempat kunjungan wisata ke Surabaya. Di sini menjual segala Kaos Oblong Khas Surabaya. Mulai dari olahan kata-kata dan kalimat khas surabaya ataupun desain gambar lucu desain grafis berkarakter Surabaya. Kaos oblong dengan grafis yang mengangkat tema lokal yang dikemas dengan desain yang lucu. Bila ingin berbelanja online produk cakcuk, kunjungi saja di  http://www.cakcuk.co.id

Produk kaos oblong dari Cakcuk dapat dijadikan souvenir alternatif bagi orang-orang yang berkunjung ke Surabaya. Ataupun sebagai memorabilia orang Surabaya yang jauh berada di tempat lain sebagai pengobat rindu kampung halaman. I Love Surabaya, Surabaya sebagai kota kenangan bagi semua orang. Dapatkan Kaos oblong merek Cakcuk di outlet resmi di Jl. Mayjend sungkono 35 sby, Jl. darmawangsa 35 sby, Jl. Kedung cowek 71 sby atau di Bandara Juanda di depan gate 4.


Jumat, 17 September 2010

Senja di Pantai Losari

Pantai Losari merupakan pantai yang sangat indah untuk melihat sunset. Keindahan pantai yang terletak di sebelah barat Makassar ini memang sungguh mempesona, terlebih ketika matahari terbenam di senja hari. Secara berseloroh, seorang kawan saya pernah berkata, “Senja di pantai Losari tak akan pernah berhenti tersenyum. Pokoknya selalu tersenyum menyapa siapa saja yang menyaksikannya.”

Semburat merah jingga dari mentari yang akan rebah di kaki cakrawala memantul pada laut di hadapan pantai Losari, membawa nuansa dan pesona tersendiri bagi yang menyaksikannya. Beberapa perahu nelayan kecil nampak di kejauhan, kian memperkaya warna senja yang luruh di sana. Dan debur ombak yang menerpa lembut tanggul pantai bagaikan musik syahdu yang membawa suasana terasa kian sentimental diiringi hembusan angin sepoi-sepoi dari arah laut. Banyak fotografer yang mengabadikan kejadian ini untuk menyimpan kenangan keindahannya, akan senyum senja Pantai Losari.
 
Pantai yang juga merupakan landmark Kota Makassar ini memang menawarkan keindahan yang sangat eksotis, terutama saat menyaksikan pemandangan matahari terbenam ketika petang menjelang. Saya masih ingat betul, sejumlah pedagang makanan bertenda berderet sepanjang kurang lebih satu kilometer di pesisir Pantai Losari. Sampai-sampai ada yang sempat menjuluki sebagai “meja makan terpanjang di dunia”. Hidangan yang disajikan pun sangat beragam, namun kebanyakan didominasi oleh makanan laut dan ikan bakar.

Salah satu hidangan khas dan unik di Pantai Losari adalah Pisang Epe’. Jenis makanan ini berupa pisang mentah dibakar, lalu dibuat pipih kemudian diberi kuah air gula merah. Untuk menambah aroma dan kenikmatan, biasanya sang penjual menambahkan durian pada campuran kuah gula merah tadi. Inilah makanan favorit saya sembari menikmati semilir angin senja yang sejuk membelai tubuh.

Saat ini warung-warung tenda yang menjajakan makanan laut tersebut telah dipindahkan ke sebuah tempat di depan rumah jabatan Walikota Makassar yang juga masih berada di sekitar Pantai Losari.

Seusai menikmati senja, tak usah risau untuk mencari tempat mengisi perut yang lapar. Dengan hanya berjalan kaki sekitar 5 menit dari Pantai Losari, anda akan menemukan pusat jajanan “tanah Anging Mammiri” di Pantai Laguna. Mulai sop konro, coto Makassar, sop Saudara, sop pallubasa, pallu mara dan ikan bakar, pisang epe, es pisang ijo, pallubutung, sari laut, bakso, nasi goreng, mie kering dan capcai bisa Anda temukan pada ratusan gerobak yang mangkal di sana. Harganya pun relatif murah, berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 12.500 per porsi.

Oh ya, bila sempat, jangan lupa menikmati becak khas Makassar menyusuri sepanjang pinggir pantai. Sarana transportasi yang sudah hampir langka ini masih bisa kita jumpai di sana. Rasakan sensasi naik becak dengan kayuhan roda si “daeng” seraya menikmati hempasan angin lembut yang menerpa dari arah depan.

Pantai Losari tak hanya bergeliat di senja hari. Setiap minggu pagi, di sepanjang Jalan Penghibur yang tepat berada di pinggir pantai, ramai oleh orang yang berolahraga, mulai dari jogging, senam, bersepeda atau hanya sekadar jalan-jalan menikmati segarnya udara pagi. Berbagai jajanan dan aneka makanan tradisional tersedia, seperti bubur ayam, bubur kacang ijo, empek-empek Palembang, es pallubutung, es pisang ijo, soto ayam, gado-gado atau lontong sayur. Bagi Anda yang akan mencicipi tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam, cukup dengan Rp 4000 sampai Rp 6000 per porsi untuk setiap hidangan sarapan pagi ini.

Tidak terlalu sulit untuk mencapai Pantai Losari karena tempat ini termasuk berada di pusat Kota Makassar. Sejumlah angkutan umum melintasi jalur Jalan Penghibur yang berada di pinggiran Pantai Losari. Sejak direnovasi pada 2006, Pantai Losari kian bersolek, semakin bersih dan indah, sebagai salah satu ikon andalan pariwisata Kota Makassar.

Jadi tak lengkap rasanya, bila anda ke Makassar tidak mampir ke Pantai Losari dan menikmati segala romansanya…Sumber: Amril Taufik Gobel.

Selasa, 31 Agustus 2010

Monumen bambu runcing

Perjalanan bangsa ini meninggalkan dan menyisakan catatan-catatan sejarah pada masa lalu terutama pada masa kemerdekaan. Tidak serta merta negeri ini berdiri gagah seperti adanya sekarang ini. Semuanya tahu bila negeri ini harus berkorban banyak hal, mulai nyawa hingga harta benda untuk mendapatkan kedaulatan berbangsa dan bernegara.

Surabaya, semua mengenalnya sebagai kota pahlawan. Pertempuran hidup mati mempertahankan tiap jengkal tanah, pernah terjadi di kota ini. Begitu bangyak jiwa para pejuang menjadi korban. Bahkan pembumi hangusan kota oleh para pejuang pun pernah dilakukan. Menghormati dan menghargai jas para pahlawan adalah upaya kita untuk menjadi bangsa yang besar. Mengenang rekaman masa perjuangan melalui monumen salah satu caranya, seonggok karya tanpa nyawa, dijadiakn sebagai bukti bahwa kita tetap peduli sejarah masa lalu bangsa ini.
Monumen bambu runcing berdiri tegak membelah arus laulintas di jalan panglima Sudirman. Monumen ini terbentuk dari lima batng bambu runcing. Bambu runcing merupakan simbolisasi patriotisme arek suroboyo di masa perjuangan dalam membela kedaulatan tanah air ini. Kegigihan mereka dalam melawan penjajah didorong semangat perjuangan yang berkobar, walaupun dengan senjata sederhana yang salah satunya berupa sebilah bambu yang diruncingkan pada salah satu ujungnya.

Senin, 05 April 2010

Lontong balap, masakan khas masyarakat Surabaya

Lontong balap merupakan masakan khas masyarakat Surabaya. Sajian ini cukup sederhana, kecambah yang telah direbus, disajikan dengan sedikit kuah rebusan. Ditambahkan irisan lontong dan tahu goreng, diatasnya ditambah kecambah rebus serta ditaburi potongan lento lalu disiram dengan kuah rebusan kecambah. Menikmati sajian ini akan lebih nikmat bila ditambah sambal petisnya yang khas serta ditambahkan sate kerang. Sate kerang dapat disajikan terpisah dan dinikmati dengan sambal petis yang khas lontong balap. Lentonya yang gurih dapat anda jadikan camilan, lento berasal dati kedelai godok yang dicampur dengan tepung dan digoreng

Di hampir semua pelosok daerah Surabaya anda dapat menjumpainya karena banya pedagan keliling yang menjual lontong balap. Apabila anda ingin makan dengan suasana khas tempo dulu, penjual menggunakan pikulan untuk menjual lontong balap. Anda dapat menjumpai para PKL menjual dengan pikulan di jalan kranggan surabaya tepatnya berada di depan ex bioskop garuda.

Mungkin tidak orang Surabaya menyangka bila penjual keliling lontong balap yang merupakan makanan khas Surabaya justru lebih banyak dari luar kota. Sebagian besar pendatang dari Gresik dan Mojokerto. Di Surabaya, para pedagang keliling ini berkumpul jadi satu, bermarkas di rumah mbah Rejeb atau yang disebut sebagai juragan lontong balap. Tepatnya berada di sebuah gang kecil di jalan semarang. Lelaki tua ini yang telah berumur lebih kurang 80 tahun ini masih gesit, dia terlihat tak biasa berdiam diri di usia tuanya. Bersama dengan sang istri, mbah rejo ini menjadi leader bagi para pedagang keliling lontong balap. Di rumahnya berkumpul 18 pedagang, mereka tinggal sementara dan juga menggunakan satu dapur yang sama untuk memasak dan mempersiapkan masakan dagangannya.

Apabila ditanya sejak kapan mbah Rejeb ini menjadi juragan bagi para pedagang keliliking lontong balap. Dia menjawab bahwa usahanya ini sudah dirintis sejak tahun 1950-an. Pada waktu itu semua penjual lontong balap masih memakai pikulan semua. Belum ada yang menggunakan gerobak dorong seperti sekaranng ini. Walaupun saat itu dia berstatus sebagai juragan namun dia juga ikut berjualan keliling namun sekarang tidak lagi, sekarang kerjanya hanya membuat lentho saja. Di umah mbah rejeb inilah, para pedagang mendapatkan modal awal untuk berjualan. Mulai dari minyak goreng, minyak tanah tahu, sate kerang sampai lento semua dari mbah ini. Setiap hari para pedagang berjualan keliling, masing-masing orang memiliki rute yang tidak sama. Dan hsil yang didapatkan setiap harinya di setor pada mbah Rejo selaku juragan. Nilainya disesuaikan dengan jumlah bahan telah mereka gunakan. Dalam jangka waktu tentunya mereka memiliki waktu libur, tepatnya pada bulan puasa. Di saat libur inilah mereka kembali kedesanya masing-masing dan beralih profesi menjadi buruh tani.

Sumber: Surabaya city gide free magazine

Jumat, 19 Maret 2010

Kebutuhan Masyarakat Surabaya

Hampir satu dekade ini di setiap Pemilu di negeri ini, anehnya kita jumpai  para tim sukses tokoh politik selalu menyurvei tingkat popularitas diri sendiri dikalangan calon pemili pemilu maupun pilkada. Kita sebagai calon pemberi suara tidak pernah disurvey mengenai apa yang kita harapkan. Perihal Ini juga terjadi pada Pilkada Surabaya yang dilaksanakan bulan Juni tahun 2010 ini. 
Belum ada tanda-tanda para calon walikota turun ke lapangan guna mengendengarkan aspirasi warga Surabaya. Dengan adanya gerakan turun kebawah ini, diharapkan mereka para calon walikota akan mendapatkan data mengenai beberapa kebutuhan masyarakat Kota Surabaya. Data ini sebagai bahan guna menyusun program kerja yang efektif dan sesuai bagi Masyarakat Surabaya yang akan ditawarkan pada saat kampanye beberapa bulan lagi. Seandainya Survei yang diadakan, berikut sebagai contoh daftar kebutuhan warga Surabaya, mudah-mudahan daftar ini sudah terangkum aspirasi warga secara umum, diantaranya:
  1. Perbaikan akidah dan akhlak sesuai dengan keyakinan  tiap warga Surabaya yang terkenal tempramental.
  2. Penghapusan Lokalisasi Dolly, karena untuk apa kita gembar-gembor pariwisata. Namun tujuan wisatawan ke Surabaya hanya unutk wisata pelampiasan nafsu.
  3. Sistem Aksesbilitas dan sarana transportasi umum yang efektif, nyaman dan aman tanpa banyak campur tanngan pihak swasta.
  4.  Pencabutan dan Pemutihan tatus tanah Surat ijo, di mana rakyat dianggap menyewa ke pihak pemkot Surabaya. Namun dalam prakteknya siapa yang kuat dana akan dengan mudahnya dikeluarkannya pemutihan surat tanah. Surat ijo di Surabaya hanya satu-satunya di Indonesia.
  5. Mulai dipikirkan mengenai Tata Ruang Kota yang agak semrawut ini, tanpa banyak campur tangan pihak swasta sehingga banyak memunculkan markus dari dalam tubuh PNS.
  6. Mulai mengkaji perijinan pembangunan mall dan plaza terhadap AMDAL dan mulai mengurangi & menghentikan pembanguna mall dan plaza dalam periode 10 tahun mendatang karena stok mall  saat ini sudah terlalu banyak.
  7. Perbaikan kondisi pasar tradisional yan sudah ada agar dapat bersaing dengan supermarket.
  8. Gratis biaya pendidikan hingga jenjang SMA (12 tahun)
  9. Kemudahan prosedur perkreditan bagi usaha kecil terutama orang pribumi agar neraca perdagangan positif yang diikuti penyerapan tenaga kerja.
  10. Peningkatan layanan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu dengan memberdayakan potensi puskesmas.
  11. Perhatian pada anak yatim piatu dan golongan masyarakat lansia.
  12. Peningkatan kualitas jalan, perbaikan gorong-gorong serta pencegahan banjir.
  13. Digalakkkan perolehan Pajak serta peningkatan kejujuran petugas pajak.
  14. Pembangunan Pusat Kesenian, Perpustakaan dan Museum daerah.
  15. Pemeliharaan serta pemberdayaan Bangunan Cagar budaya karena banyak cagar budaya yang mangkrak tanpa fungsi.
  16. Bantuan Penataan kampung kumuh sehingga dapat menjadi objek wisata yang baru dan edukatif
Diantara sekian daftar kebutuhan warga Surabaya diatas, siapa diantara para calon walikota yang mau memperhatikannya dan memasukkan dalam program kerjanya.Terlepas dari siapa yang terpilih menjadi Walikota Surabaya dan apa program kerjanya, seharusnya memperhatikan kepentingan warganya jangan seperti selama ini Walikota Surabya hanya dirinya sendiri, kerabat dekatnya, golongannya dan siapa yang mampu keuntungan lebih dalam hal materiil.

Kamis, 04 Maret 2010

Lontong Kupang, makanan khas Surabaya

Lontong kupang merupakan salah satu masakan khas Surabaya dan Sidoarjo. Makanan ini paling sering kita jumpai di pantai kenjeran. Terdiri dari bumbu petis hitam, lontong, kuah bercampur kupang sejenis tiram atau kerang kecil. Makanan ini juga sering dijumpai di Sidoarjo , bahkan ada pusat penjualan kupang  yang disebut bursa kupang. 

Sajian ini cukup sederhana, kupang yang telah direbus, disajikan dengn petis yang digerus dengan bawang putih, campuran tersebut akan diencerkan dengan membubuhi sedikit kuah rebusan kupang. Ditambahkan irisan lontong diatasnya ditaburi potongan lento lalu disiram dengan kuah rebusan kupang. Menikmati sajian ini akan lebih nikmat bila ditambah sate kerang. Sate ini lebih pas jika ditambahkan sambal petis dengan taburan bawang goreng. 

Bagi anda yang memiliki alergi  atau tidak tawar makan kupang, tidak perlu khawatir sebab ada penawarnya, yaitu air kelapa muda. Minuman ini bukan saja sebagai pelepas dahaga, tetapi juga berfungsi sebagai penawar racun yangt erdapat dalam kupang. Lontong kupang bisa anda dapat kan dibeberapa lokasi, yakni: Bursa kupang Sidoarjo, Pantai ria kenjeran, Pujasera kartika Jl. Diponegoro Surabaya, Dapur nusantara ITC Mega Grosir Surabaya.

Jumat, 05 Februari 2010

Kampung Batik Kelurahan Gundih Surabaya

Kelurahan Gundih boleh dibilang sebagai kampung yang luar biasa. Selain menampilkan keasrian serta kesejukan sebagi wisata, kampung ini menobatkan dirinya sebagai kampung wisata batik. Tidak ada rotan akarpun jadi. Dengan motto ini warga bersemngat untuk mewujudkan impian Bubutan sebagai kampung wisata batik Tugu tak ingin terhalang walau dengan banyaknya keterbatasan fasilitas yang ada. Usaha warga mulai bermodal patungan hingga menjadikan balai RW sebagai sentra pelatihan bagi warga yang mau berusaha.

Seperti yang dikerjakan komunitas bati RW 8 Tembok Dukuh Surabaya. Para pembuat Batik yang sebagian besar ibu-ibu aktif berlatih untuk perkembangan dan kemajuan tidak hanya di balai RW namun juga ada dibeberapa rumah warga. Didepan mereka terlihat beberapa miotif kain  yang sudah bermotif batik diletakkan atau nyampir di sebuah balok kayu. Warga kelurahan Gundih memang terkenal kompak dan guyub. Kelurahan ini termasuk salah satu kelurahan yang dijadikan proyek percontohan kampung wisata batik di Kecamatan Bubutan. Selain Kelurahan Gundih ada beberapa kelurahan lain yakni kelurahan Alun-alun Contong, bubutan keranggan dan jepara.

Batik yang dibuat ibu-bu Pkk ini memiliki motif baru, mereka berkreasi untuk mencipkan motif baru. Motif yang mereka ciptakan diberikan lebel "Motif tugu" karena mereka berada di kota surabaya yang terkenal dengan ikon tugu pahlawan. Setiap bulan muncul motif baru ari kreasi mereka dan bahkan mereka melombakannya dan dapat hadiah supaya  ibu-ibu semangat. Batik motif tugu merupakan motif batik dengan gambar bercerita, cerita yang dibuat dapat apasaja bebas bercerita dan berkreasi.

Minggu, 24 Januari 2010

Monumen Tugu Pahlawan Surabaya


Monumen tugu pahlawan sebagai ikon kota Surabaya terletak di Jalan Pahlawan Surabaya. Tepatnya berada di depan Kantor  Gubernur Jawa Timur. Monument ini merupakan salah satu  penanda terhadap kenangan tragedi 10 november 1945. Pada hari itu banga Indonesia terutama arek-arek suroboyo di ultimatum oleh Inggris untuk menyerahkan diri dan memberikan kedaulatan  Bangsa Indonesia ke Bangsa Inggris dan sekutunya Bangsa Belanda. Namun arek suroboyo menolak dan terjadilah pertempuran yang seru dan hebat. Pada pertempuran itu, terbunuhlah Jendral Malaby di kawasan jembatan merah. Oleh karena terbunuhnya jendral Pasukan Bangsa Inggris, warga surabaya dibombardir pasukan Inggris dari segala penjuru kota.

Monumen tugu pahlawan dibuat untuk mengenang peristiwa gagah beraninya arek suroboyo melawan bangsa Belanda yang membonceng Inggris dalam agresi militernya. Diharapkan bagi generasi muda penerus  perjuangan para pahlawan mengetahui dan mengambil pelajaran mengenai semangat pantang menyerah walaudengan segala keterbatasan sarana dan fasilitas yang dimiliki pasukan Indonesia dalam menghadapi Bangsa Asing.

Monument tugu pahlawan didirikan di bekas markas Ken Pe Thai (Polisi Militer Jepang) yang kemudian dihancurkan oleh arek suroboyo dalam pertempuran 10 November 1945. Gagasan pendirian dan peletakan batu pertama pembangunannya dilakukan oleh president RI pertama, Yakni Ir. Soekarno, yang pada waktu itu didampingi oleh Walikota Surabaya R.Moestajab Soemowidigdo. Bentuk bangunan berupa Paku terbalik dan berhias ukiran Trisula, cakra, stamba dan padma. Hiasan diatas mengandung filosofis sekaligus simbol perjuangan Arek Suroboyo dalam menghadang tentara sekutu Inggris dan Belanda.

Rabu, 20 Januari 2010

Perubahan Arah Arus jalan embong sawo - gayam

Untuk memperlancar arus lalulintas beberapa pihak instansi pemerintah kota Surabaya yang terkait dengan lalulintas, yaitu DLLAJR dan Polwiltabes Surabaya bekerja sama untuk memberi pelayanan yang terbaik bagi warga kota Surabaya. Pagi ini tanggal 20-01-2010, hari kamis, terjadi perubahan arah arus lalulintas terhadap dua jalan utama di tengah kota Surabaya. Yakni jalan embong sawo dan jalan embong gayam. Hal ini dilakukan untuk mengurai kemacetan dan penumpukan kendaraan yang kerap  terjadi tiap hari dan hampir tiap waktu terutama jam kerja.
Sebelumnya dari dua jalan ini menyebabkan kemacetan di dua jalan protokol yang lain di Surabya.  Adanya kemacetan di Jalan Basuki Rachmat tepatnya di depan gedung  Gramedia Expo sampai di depan Tunjungan Plaza. Selain Jalan Basuki Rachmad ada juga kemacetan di Jalan Panglima Sudirman  bagian jalur kanan tepatnya di depan ex Surabaya post sampai di Hokky.  Jam kemacetan terjadi mulai pagi hari sekitar jam 8.30-9.30, pada siang sekitar jam 12.00-13.00 dan yang terparah terjadi pada sore hari sekitar jam 16.00-19.00.
Biasanya Apabila anda dari Jalan Panglima Sudirman menuju kearah Jalan Basuki Rachmad, anda harus belok ke kanan dulu melewati jalan embong gayam atau biasa orang mengenal di pojokan hokky. Namun sekarang anda tidak bisa lagi karena arus lalulintas sudah berganti arah.  Apabila anda dari Jalan Panglima Sudirman menuju kearah Jalan Basuki Rachmad anda harus belok ke kanan melewati jalan embong sawo tepat didepan bambu runcing menuju ke arah dealer sepeda motor Honda Ramayana.
Demikian sebaliknya, dahulu apabila anda dari Jalan Basuki Rachmad menuju kearah Jalan Panglima Sudirman, anda harus belok ke kanan dulu melewati jalan embong sawo atau biasa orang mengenal di pojokan Ramayana. Namun sekarang anda tidak bisa lagi karena arus lalulintas sudah berganti arah.  Apabila anda dari Jalan Basuki Rachmad menuju kearah Jalan  Panglima Sudirman anda harus belok ke kanan melewati Jalan embong gayam tepat di pojokan Ex gedung Cellini menuju ke arah hokky. Atau anda dapat mencari jalan  yang lain yakni belok kanan melewati Jalan Embong Wungu. 
Namun kenyataannya perubahan ini tidak dibarengi dengan sosialisasi yang memadai terutama rambu-rambu baru belum terpasang. Yang ada di lapangan ada beberapa polisi dan orang DLLAJR  berdiri di talan dan memberi arah dengan tangan. Sosialisasi sudah dilakukan dengan memasukakan ke koran jawapost tanggal 19-10-2010, saya rasa kurang mengena karena banyak orang yang tidak sempat baca koran. Seharusnya ada banner yang mudah terlihat bagi pengendara mengenai hal ini.

Kamis, 07 Januari 2010

Warung Tailand di jalan kedungsari


Apabila anda menginginkan citarasa yang berbeda yang bercitrarasa negara lain sebaiknya anda mencoba masakan dari negeri gajah putih. Citarasanya tidak jauh berbeda dengan masakan nusantara Indonesia. Kemiripan bumbu inilah yang membuat masakan Warung Thailand sesuai dengan lidah orang Indonesia terutama warga Surabaya. Hidangan yang paling populer adalah Sup tom yam. Kuahnya yang asam pedas dengan isi bermacam-macam seafood ditambah dengan kekuatan rasa dan aroma serai dan jahe dipadu  asam terasa menyegarkan.


Masakan Khas Tailand otentik inilah yang coba dihadirkan oleh Warung Thailand. Pedas merupakan salah satu ciri masakan Thailand, seperti menu Pad kra pao kai, yaitu potongna daging ayam dibumbui pedas, kemudian dicampur daun kemangi. Ada juga Macha keun bok, yakni ikan gurami digoreng garing disajikan dengan sambal pedas dan air jeruk. Paduan pedas dan asam dicocol dengan daging ikan yang lembut, mempu membuat anda ketagihan.


Keunikan masakan Warung Thailand  yang lain, terutama dari kombinasi banyak bahan yang dipadukan justru menimbulkan sensasi cita rasa baru. Seperti pada menu Kao kluk kapi, terdiri dari nasi goreng terasi, ayam manis, ikan teri, potongan kacang panjang dan irisan jeruk nipis. Cara makannya cukup unik karena hidangan ini tidak dinikmati terpisah seperti menyantap nasi goreng pada umumnya. Namun sebaliknya, semua lauk pauk dicampur kemudian diberi rasa air jeruk. Bayangkan saaja bagaimana sensasi rasa yang dihadirkan ketika sampai mulut. Juika anda mulai bosan dengan tom yam, ada sup ayam khas warung Thailand, kuashnya bening disajikan dengan irisan tomat  dan kentang. Rasanya segar dan mampu menghangatkan tubuh. Ragam hidangan warung Thailand  merupakan suatu kombinasi yang sulit ditemukan dibeberapa negara. Warung Thailand yang berada di Jl.Kedungsari 19-b Surabaya menghadirkan menu khas thailand yang lezat dan harga friendly.

Senin, 04 Januari 2010

Bus way di Surabaya

Surabaya sebagai kota metropolitan ke-dua setelah Jakarta, terus berupaya mensejajarkan diri dengan Ibu kota Indonesia. Rencananya tahun depan proyek Bus way di Surabaya bakal segera dilaksanakan. Pada tahun 2010 nanti Surabaya akan menyaingi  Jakarta yang telah lebih dulu memiliki sarana transportasi massal tersebut. Walaupun beda nama namun angkutannya sama yakni menggunakan bus sebagai sarana angkutan massal. Sistem angkutan massal ini dinamakan BRT (Bus Rapid Transit) dan juga masih ada sistem angkutan massal lainnya, yaitu waterway.

Pertambahan kendaraan yang tumbuh secara eksponensial tidak sebanding dengan laju pertambahan panjang jalan yang bisa dibilang nyaris stagnan. Busway ini merupakan jalan keluar atas semakin meledaknya jumlah kendaraan pribadi yang melintas di jalanan Surabaya.
Menurut perhitungan saat ini perbandingan antara arus kendaraan umum dengan kendaraan pribadi adalah 30:70. Dengan pertumbuhan kendaraan roda dua sebanyak 23% dan roda empat sebanyak 9% per tahun, bisa dibayangkan betapa ruwetnya jalan-jalan di kota Surabaya ini kelak, akan penuh sesak dengan kendaraan yang semakin berjubel. Bahkan mungkin macet total, tidak dapat bergerak maju mundur, karena saking penuhnya jalanan sehingga luas kendaraan sama atau bahkan melebihi luas jalan itu sendiri....

Inilah kelemahan berfikir orang indonesia, bukan sarana transportasi massal yang dilirik dan dikembangkan.  Coba lihat masyarakat di jepang.. Sarana transportasi massal maju, kereta supercepat secepat kilat ada... Belum lagi kereta bawah tanah? Kereta monorel? Bus dan lain lain ada. Serta budaya masyarakat jepang selalu berjalan kaki dan bersepeda, karena memang dengan jalan kaki sudah bisa dengan leluasa berpergian keseluruh penjuru negeri. Itulah pintarnya orang jepang. Kita jangan hanya melongo saja. Selain itu sifat gampang gengsi dari orang Indonesia yang tetap melekat juga memperparah kondisi tersebut

Mungkin ada sebagian orang yang pro dan ada sebagian lagi yang kontra dengan proyek semacam busway ini.
Ada yang berpendapat bahwa nanti jumlah lajur jalan akan berkurang karena satu lajur akan terpakai untuk busway serta akan berdampak semakin memperparah kemacetan yang sudah ada. Namun di pihak yang pro sendiri berpikiran jauh kedepan. Busway ini bukan semata-mata untuk menekan kemacetan melainkan merubah pola pikir masyarakat kita untuk beralih dari kendaraan pribadi menuju kendaraan umum seperti Busway ini. Dengan demikian penggunaan kendaraan pribadi bisa ditekan dan subsidi BBM pun bisa berkurang dan dialihkan ke sektor-sektor lainnya yang mendesak dan sangat memerlukan.. Serta tingkat polusi pun bisa diminimalisir serta banyak aspek lainnya yang bisa menguntungkan...

Tentunya semua impian tersebut bisa terlaksana dengan baik dengan syarat, semua sarana pendukung transportasi massal ini harus diperbaiki agar nyaman dan aman untuk penggunanya.... Karena kalau nggak gitu, masyarakat akan berpaling ke kendaraan pribadi lagi dong......?
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...