Minggu, 24 Januari 2010

Monumen Tugu Pahlawan Surabaya


Monumen tugu pahlawan sebagai ikon kota Surabaya terletak di Jalan Pahlawan Surabaya. Tepatnya berada di depan Kantor  Gubernur Jawa Timur. Monument ini merupakan salah satu  penanda terhadap kenangan tragedi 10 november 1945. Pada hari itu banga Indonesia terutama arek-arek suroboyo di ultimatum oleh Inggris untuk menyerahkan diri dan memberikan kedaulatan  Bangsa Indonesia ke Bangsa Inggris dan sekutunya Bangsa Belanda. Namun arek suroboyo menolak dan terjadilah pertempuran yang seru dan hebat. Pada pertempuran itu, terbunuhlah Jendral Malaby di kawasan jembatan merah. Oleh karena terbunuhnya jendral Pasukan Bangsa Inggris, warga surabaya dibombardir pasukan Inggris dari segala penjuru kota.

Monumen tugu pahlawan dibuat untuk mengenang peristiwa gagah beraninya arek suroboyo melawan bangsa Belanda yang membonceng Inggris dalam agresi militernya. Diharapkan bagi generasi muda penerus  perjuangan para pahlawan mengetahui dan mengambil pelajaran mengenai semangat pantang menyerah walaudengan segala keterbatasan sarana dan fasilitas yang dimiliki pasukan Indonesia dalam menghadapi Bangsa Asing.

Monument tugu pahlawan didirikan di bekas markas Ken Pe Thai (Polisi Militer Jepang) yang kemudian dihancurkan oleh arek suroboyo dalam pertempuran 10 November 1945. Gagasan pendirian dan peletakan batu pertama pembangunannya dilakukan oleh president RI pertama, Yakni Ir. Soekarno, yang pada waktu itu didampingi oleh Walikota Surabaya R.Moestajab Soemowidigdo. Bentuk bangunan berupa Paku terbalik dan berhias ukiran Trisula, cakra, stamba dan padma. Hiasan diatas mengandung filosofis sekaligus simbol perjuangan Arek Suroboyo dalam menghadang tentara sekutu Inggris dan Belanda.

Rabu, 20 Januari 2010

Perubahan Arah Arus jalan embong sawo - gayam

Untuk memperlancar arus lalulintas beberapa pihak instansi pemerintah kota Surabaya yang terkait dengan lalulintas, yaitu DLLAJR dan Polwiltabes Surabaya bekerja sama untuk memberi pelayanan yang terbaik bagi warga kota Surabaya. Pagi ini tanggal 20-01-2010, hari kamis, terjadi perubahan arah arus lalulintas terhadap dua jalan utama di tengah kota Surabaya. Yakni jalan embong sawo dan jalan embong gayam. Hal ini dilakukan untuk mengurai kemacetan dan penumpukan kendaraan yang kerap  terjadi tiap hari dan hampir tiap waktu terutama jam kerja.
Sebelumnya dari dua jalan ini menyebabkan kemacetan di dua jalan protokol yang lain di Surabya.  Adanya kemacetan di Jalan Basuki Rachmat tepatnya di depan gedung  Gramedia Expo sampai di depan Tunjungan Plaza. Selain Jalan Basuki Rachmad ada juga kemacetan di Jalan Panglima Sudirman  bagian jalur kanan tepatnya di depan ex Surabaya post sampai di Hokky.  Jam kemacetan terjadi mulai pagi hari sekitar jam 8.30-9.30, pada siang sekitar jam 12.00-13.00 dan yang terparah terjadi pada sore hari sekitar jam 16.00-19.00.
Biasanya Apabila anda dari Jalan Panglima Sudirman menuju kearah Jalan Basuki Rachmad, anda harus belok ke kanan dulu melewati jalan embong gayam atau biasa orang mengenal di pojokan hokky. Namun sekarang anda tidak bisa lagi karena arus lalulintas sudah berganti arah.  Apabila anda dari Jalan Panglima Sudirman menuju kearah Jalan Basuki Rachmad anda harus belok ke kanan melewati jalan embong sawo tepat didepan bambu runcing menuju ke arah dealer sepeda motor Honda Ramayana.
Demikian sebaliknya, dahulu apabila anda dari Jalan Basuki Rachmad menuju kearah Jalan Panglima Sudirman, anda harus belok ke kanan dulu melewati jalan embong sawo atau biasa orang mengenal di pojokan Ramayana. Namun sekarang anda tidak bisa lagi karena arus lalulintas sudah berganti arah.  Apabila anda dari Jalan Basuki Rachmad menuju kearah Jalan  Panglima Sudirman anda harus belok ke kanan melewati Jalan embong gayam tepat di pojokan Ex gedung Cellini menuju ke arah hokky. Atau anda dapat mencari jalan  yang lain yakni belok kanan melewati Jalan Embong Wungu. 
Namun kenyataannya perubahan ini tidak dibarengi dengan sosialisasi yang memadai terutama rambu-rambu baru belum terpasang. Yang ada di lapangan ada beberapa polisi dan orang DLLAJR  berdiri di talan dan memberi arah dengan tangan. Sosialisasi sudah dilakukan dengan memasukakan ke koran jawapost tanggal 19-10-2010, saya rasa kurang mengena karena banyak orang yang tidak sempat baca koran. Seharusnya ada banner yang mudah terlihat bagi pengendara mengenai hal ini.

Kamis, 07 Januari 2010

Warung Tailand di jalan kedungsari


Apabila anda menginginkan citarasa yang berbeda yang bercitrarasa negara lain sebaiknya anda mencoba masakan dari negeri gajah putih. Citarasanya tidak jauh berbeda dengan masakan nusantara Indonesia. Kemiripan bumbu inilah yang membuat masakan Warung Thailand sesuai dengan lidah orang Indonesia terutama warga Surabaya. Hidangan yang paling populer adalah Sup tom yam. Kuahnya yang asam pedas dengan isi bermacam-macam seafood ditambah dengan kekuatan rasa dan aroma serai dan jahe dipadu  asam terasa menyegarkan.


Masakan Khas Tailand otentik inilah yang coba dihadirkan oleh Warung Thailand. Pedas merupakan salah satu ciri masakan Thailand, seperti menu Pad kra pao kai, yaitu potongna daging ayam dibumbui pedas, kemudian dicampur daun kemangi. Ada juga Macha keun bok, yakni ikan gurami digoreng garing disajikan dengan sambal pedas dan air jeruk. Paduan pedas dan asam dicocol dengan daging ikan yang lembut, mempu membuat anda ketagihan.


Keunikan masakan Warung Thailand  yang lain, terutama dari kombinasi banyak bahan yang dipadukan justru menimbulkan sensasi cita rasa baru. Seperti pada menu Kao kluk kapi, terdiri dari nasi goreng terasi, ayam manis, ikan teri, potongan kacang panjang dan irisan jeruk nipis. Cara makannya cukup unik karena hidangan ini tidak dinikmati terpisah seperti menyantap nasi goreng pada umumnya. Namun sebaliknya, semua lauk pauk dicampur kemudian diberi rasa air jeruk. Bayangkan saaja bagaimana sensasi rasa yang dihadirkan ketika sampai mulut. Juika anda mulai bosan dengan tom yam, ada sup ayam khas warung Thailand, kuashnya bening disajikan dengan irisan tomat  dan kentang. Rasanya segar dan mampu menghangatkan tubuh. Ragam hidangan warung Thailand  merupakan suatu kombinasi yang sulit ditemukan dibeberapa negara. Warung Thailand yang berada di Jl.Kedungsari 19-b Surabaya menghadirkan menu khas thailand yang lezat dan harga friendly.

Senin, 04 Januari 2010

Bus way di Surabaya

Surabaya sebagai kota metropolitan ke-dua setelah Jakarta, terus berupaya mensejajarkan diri dengan Ibu kota Indonesia. Rencananya tahun depan proyek Bus way di Surabaya bakal segera dilaksanakan. Pada tahun 2010 nanti Surabaya akan menyaingi  Jakarta yang telah lebih dulu memiliki sarana transportasi massal tersebut. Walaupun beda nama namun angkutannya sama yakni menggunakan bus sebagai sarana angkutan massal. Sistem angkutan massal ini dinamakan BRT (Bus Rapid Transit) dan juga masih ada sistem angkutan massal lainnya, yaitu waterway.

Pertambahan kendaraan yang tumbuh secara eksponensial tidak sebanding dengan laju pertambahan panjang jalan yang bisa dibilang nyaris stagnan. Busway ini merupakan jalan keluar atas semakin meledaknya jumlah kendaraan pribadi yang melintas di jalanan Surabaya.
Menurut perhitungan saat ini perbandingan antara arus kendaraan umum dengan kendaraan pribadi adalah 30:70. Dengan pertumbuhan kendaraan roda dua sebanyak 23% dan roda empat sebanyak 9% per tahun, bisa dibayangkan betapa ruwetnya jalan-jalan di kota Surabaya ini kelak, akan penuh sesak dengan kendaraan yang semakin berjubel. Bahkan mungkin macet total, tidak dapat bergerak maju mundur, karena saking penuhnya jalanan sehingga luas kendaraan sama atau bahkan melebihi luas jalan itu sendiri....

Inilah kelemahan berfikir orang indonesia, bukan sarana transportasi massal yang dilirik dan dikembangkan.  Coba lihat masyarakat di jepang.. Sarana transportasi massal maju, kereta supercepat secepat kilat ada... Belum lagi kereta bawah tanah? Kereta monorel? Bus dan lain lain ada. Serta budaya masyarakat jepang selalu berjalan kaki dan bersepeda, karena memang dengan jalan kaki sudah bisa dengan leluasa berpergian keseluruh penjuru negeri. Itulah pintarnya orang jepang. Kita jangan hanya melongo saja. Selain itu sifat gampang gengsi dari orang Indonesia yang tetap melekat juga memperparah kondisi tersebut

Mungkin ada sebagian orang yang pro dan ada sebagian lagi yang kontra dengan proyek semacam busway ini.
Ada yang berpendapat bahwa nanti jumlah lajur jalan akan berkurang karena satu lajur akan terpakai untuk busway serta akan berdampak semakin memperparah kemacetan yang sudah ada. Namun di pihak yang pro sendiri berpikiran jauh kedepan. Busway ini bukan semata-mata untuk menekan kemacetan melainkan merubah pola pikir masyarakat kita untuk beralih dari kendaraan pribadi menuju kendaraan umum seperti Busway ini. Dengan demikian penggunaan kendaraan pribadi bisa ditekan dan subsidi BBM pun bisa berkurang dan dialihkan ke sektor-sektor lainnya yang mendesak dan sangat memerlukan.. Serta tingkat polusi pun bisa diminimalisir serta banyak aspek lainnya yang bisa menguntungkan...

Tentunya semua impian tersebut bisa terlaksana dengan baik dengan syarat, semua sarana pendukung transportasi massal ini harus diperbaiki agar nyaman dan aman untuk penggunanya.... Karena kalau nggak gitu, masyarakat akan berpaling ke kendaraan pribadi lagi dong......?
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...