Untuk memperlancar arus lalulintas beberapa pihak instansi pemerintah kota Surabaya yang terkait dengan lalulintas, yaitu DLLAJR dan Polwiltabes Surabaya bekerja sama untuk memberi pelayanan yang terbaik bagi warga kota Surabaya. Pagi ini tanggal 20-01-2010, hari kamis, terjadi perubahan arah arus lalulintas terhadap dua jalan utama di tengah kota Surabaya. Yakni jalan embong sawo dan jalan embong gayam. Hal ini dilakukan untuk mengurai kemacetan dan penumpukan kendaraan yang kerap terjadi tiap hari dan hampir tiap waktu terutama jam kerja.
Sebelumnya dari dua jalan ini menyebabkan kemacetan di dua jalan protokol yang lain di Surabya. Adanya kemacetan di Jalan Basuki Rachmat tepatnya di depan gedung Gramedia Expo sampai di depan Tunjungan Plaza. Selain Jalan Basuki Rachmad ada juga kemacetan di Jalan Panglima Sudirman bagian jalur kanan tepatnya di depan ex Surabaya post sampai di Hokky. Jam kemacetan terjadi mulai pagi hari sekitar jam 8.30-9.30, pada siang sekitar jam 12.00-13.00 dan yang terparah terjadi pada sore hari sekitar jam 16.00-19.00.
Biasanya Apabila anda dari Jalan Panglima Sudirman menuju kearah Jalan Basuki Rachmad, anda harus belok ke kanan dulu melewati jalan embong gayam atau biasa orang mengenal di pojokan hokky. Namun sekarang anda tidak bisa lagi karena arus lalulintas sudah berganti arah. Apabila anda dari Jalan Panglima Sudirman menuju kearah Jalan Basuki Rachmad anda harus belok ke kanan melewati jalan embong sawo tepat didepan bambu runcing menuju ke arah dealer sepeda motor Honda Ramayana.
Demikian sebaliknya, dahulu apabila anda dari Jalan Basuki Rachmad menuju kearah Jalan Panglima Sudirman, anda harus belok ke kanan dulu melewati jalan embong sawo atau biasa orang mengenal di pojokan Ramayana. Namun sekarang anda tidak bisa lagi karena arus lalulintas sudah berganti arah. Apabila anda dari Jalan Basuki Rachmad menuju kearah Jalan Panglima Sudirman anda harus belok ke kanan melewati Jalan embong gayam tepat di pojokan Ex gedung Cellini menuju ke arah hokky. Atau anda dapat mencari jalan yang lain yakni belok kanan melewati Jalan Embong Wungu.
Namun kenyataannya perubahan ini tidak dibarengi dengan sosialisasi yang memadai terutama rambu-rambu baru belum terpasang. Yang ada di lapangan ada beberapa polisi dan orang DLLAJR berdiri di talan dan memberi arah dengan tangan. Sosialisasi sudah dilakukan dengan memasukakan ke koran jawapost tanggal 19-10-2010, saya rasa kurang mengena karena banyak orang yang tidak sempat baca koran. Seharusnya ada banner yang mudah terlihat bagi pengendara mengenai hal ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar