Senin, 04 Januari 2010

Bus way di Surabaya

Surabaya sebagai kota metropolitan ke-dua setelah Jakarta, terus berupaya mensejajarkan diri dengan Ibu kota Indonesia. Rencananya tahun depan proyek Bus way di Surabaya bakal segera dilaksanakan. Pada tahun 2010 nanti Surabaya akan menyaingi  Jakarta yang telah lebih dulu memiliki sarana transportasi massal tersebut. Walaupun beda nama namun angkutannya sama yakni menggunakan bus sebagai sarana angkutan massal. Sistem angkutan massal ini dinamakan BRT (Bus Rapid Transit) dan juga masih ada sistem angkutan massal lainnya, yaitu waterway.

Pertambahan kendaraan yang tumbuh secara eksponensial tidak sebanding dengan laju pertambahan panjang jalan yang bisa dibilang nyaris stagnan. Busway ini merupakan jalan keluar atas semakin meledaknya jumlah kendaraan pribadi yang melintas di jalanan Surabaya.
Menurut perhitungan saat ini perbandingan antara arus kendaraan umum dengan kendaraan pribadi adalah 30:70. Dengan pertumbuhan kendaraan roda dua sebanyak 23% dan roda empat sebanyak 9% per tahun, bisa dibayangkan betapa ruwetnya jalan-jalan di kota Surabaya ini kelak, akan penuh sesak dengan kendaraan yang semakin berjubel. Bahkan mungkin macet total, tidak dapat bergerak maju mundur, karena saking penuhnya jalanan sehingga luas kendaraan sama atau bahkan melebihi luas jalan itu sendiri....

Inilah kelemahan berfikir orang indonesia, bukan sarana transportasi massal yang dilirik dan dikembangkan.  Coba lihat masyarakat di jepang.. Sarana transportasi massal maju, kereta supercepat secepat kilat ada... Belum lagi kereta bawah tanah? Kereta monorel? Bus dan lain lain ada. Serta budaya masyarakat jepang selalu berjalan kaki dan bersepeda, karena memang dengan jalan kaki sudah bisa dengan leluasa berpergian keseluruh penjuru negeri. Itulah pintarnya orang jepang. Kita jangan hanya melongo saja. Selain itu sifat gampang gengsi dari orang Indonesia yang tetap melekat juga memperparah kondisi tersebut

Mungkin ada sebagian orang yang pro dan ada sebagian lagi yang kontra dengan proyek semacam busway ini.
Ada yang berpendapat bahwa nanti jumlah lajur jalan akan berkurang karena satu lajur akan terpakai untuk busway serta akan berdampak semakin memperparah kemacetan yang sudah ada. Namun di pihak yang pro sendiri berpikiran jauh kedepan. Busway ini bukan semata-mata untuk menekan kemacetan melainkan merubah pola pikir masyarakat kita untuk beralih dari kendaraan pribadi menuju kendaraan umum seperti Busway ini. Dengan demikian penggunaan kendaraan pribadi bisa ditekan dan subsidi BBM pun bisa berkurang dan dialihkan ke sektor-sektor lainnya yang mendesak dan sangat memerlukan.. Serta tingkat polusi pun bisa diminimalisir serta banyak aspek lainnya yang bisa menguntungkan...

Tentunya semua impian tersebut bisa terlaksana dengan baik dengan syarat, semua sarana pendukung transportasi massal ini harus diperbaiki agar nyaman dan aman untuk penggunanya.... Karena kalau nggak gitu, masyarakat akan berpaling ke kendaraan pribadi lagi dong......?

2 komentar:

  1. Sepertinya masalah ini juga dipengaruhi oleh sikap mental masyarakat kita yang suka pamer dan menghambur-hamburkan uang.

    BalasHapus
  2. Betul, dan masyarakat terutama di surabaya, susah untuk diajak maju dan berkendara hanya mementingkan pribadi dan gengsi tanpa berfikir dampak lingkungan dan sosial

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...